Ajang kontes Black Motodify Purwokerto
2010 bukan hanya diikuti oleh para modifkator Purwokerto saja melainkan
modifikator di kota sekitar yang secara geografis dekat untuk
disambangi para modifikator termasuk Andy Handoyo Wikoyo pria Bandungan
Semarang memboyong motornya berkonsep Mio Drag Thailand sehingga dia
menyabet The Best Racing Look dengan tampilan ngejreeng dengan desain
grafis yang memikat menjadi Andy mendapatkan yang diinginkan.
Dengan persiapan perubahan yang dilakukan bisa di bilang hampir di
rombak semua, kecuali rangka motor dengan kiblat modif drag Thailand
dengan persiapan dari mulai konsep hingga terbentuknya Mio langsiran
2006 ini
hanya membutuhkan waktu 3 bulan dari
hari H event Black motodify Purwokerto 2010. Perubahan yang dilakukan
untuk bagian depan fork menggunakan X-Speed termasuk seperangkat
aplikasi brake gunakan Brembo, sedangkan untuk bagian tromol Andy
gunakan Trusty.
Pria yang mempunyai usaha perhotelan dan
pemancingan di kota Bandungan ini, penambahan untuk roda duanya ini,
tampak aplikasi kaki-kaki termasuk bersemayamnya DBS untuk velg depan
dan belakang dan diselimuti paduan Swallow dan Comet untuk bagian
bannya. Mio ini menggunakan rangka kedok depan Nouvo, untuk bagian
mesin tetap menggunakan mesin standar Mio hanya saja mesin di burn up
250 CC sehingga tenaga yang diperoleh maksimal bukannya tampilan saja
mesin juga mumpuni.
Penonjolan yang tampak jelas terdapat bagian kelir yang dipadu dengan
grafis yang baik dengan mengaplikasikan jenis cat Spiec hecker dan
gradasi grafis semua itu dipercaya oleh bengkel Kedung Mundu di
Semarang, walaupun cukup banyak menelan biaya modifikasi racing look ini
akan tetapi hasilnya pun maksimal sepadan hasil yang diperolehnya.
Untuk mengikuti kontes motor yang
diselanggarakan dalam berbagai kelas, para modifikator dituntut jeli
dalam memilih kategori. Bahkan untuk memenangkan trophy dari sebuah
kontes modifikasi motor bergengsi seperti Motodify kita harus
benar-benar all out. Motivasi inilah yang tertanam di diri modifikator
Andika Saputra yang kali ini membawa tim V2 Espionage Speed untuk
merancang motor Nouvo berperawakan Racing Look.
Peraih The Best Racing Look atas nama Ingson Pribadi atau biasa dipanggil Adhi memang begitu memfokuskan rombakan engine yang pastinya bersemayamnya mesin Yamaha Nouvo lansiran 2005. Mesin standard digodok total dan diubah jadi lebih power full sampai 130 cc dengan piranti yang di semi korek dengan pengapian menggunakan Rextor dan karburator Keihin 20 serta untuk oil cooler mengunakan Koso Japan.
Bengkel V2 Espionase Speed saat ini bermarkas di Jalan Garuda No.57 Sukajadi, Pekanbaru. Menjadikan Nouvo Adhi jadi peraih Best Racing Look jelas perlu satu konsep yang orisinil. Hal ini tampak dalam ubahan sangar sang motor dengan konsep drag club. Apa yang diinginkan sang modifikator sebelum membawa motor ini ke Djarum Black Motodify Pekanbaru diklaim sudah sepenuhnya tercapai seperti apa yang sudah dikonsepkan sejak awal.
Sang Modifikator mengutarakan untuk merancang motor ini agak sulit dalam proses pengecatan terutama di bagian blok mesin supaya tidak terkelupas disaat di gunakan untuk race. Hasilnya terbukti bagus dengan kelir warna warni yang mencolok, menggunakan Danagloss baik aplikasi cat maupun airbrush dengan perpaduan merah, hijau dan kuning yang tampak eye catchy sesuai perwujudan konsep timnya.
Dari berbagai kategori yang diperlombakan ada satu kategori yang
banyak diikuti para kontestan Djarum Black Motodify Solo 2009 yang
bertempat di Diamond Solo Convention Centre (DSCC). Kategori tersebut
adalah Racing Look dimana pada kategori ini hanya diperuntukan motor
bebek dan matic yang sudah dimodif model racing dengan mengutamakan
showbike only dengan performa luar sebagai penilaian utama. Aliran
modifikasi racing look terbatas hanya drag bike dan road race. Pada
kelas ini Wahyu Prasetiyo asal Batu, Malang keluar sebagai jawara The
Best Racing Look dengan motor Yamaha Mio dengan gaya drag bike.
Sang pemilik ingin merubah Yamaha Mio miliknya tampak lebih gahar dengan gaya racing namun tetap terlihat cantik. “Saya ingin motor ini dibentuk racing look tapi cantik maksudnya kalau kelas racing itu biasanya cuma mengandalkan potong-potongan bodi tapi kalau ini semua aksesoris dimasukkan agar lebih cantik,” ujar Wahyu. Untuk menyelesaikan motor ini membutuhkan waktu selama 2 bulan penggarapannya di bengkel Gepeng Warrior Jl. Patimura 7 N0. 12 Batu, Malang.
Demi mengejar Thailand style sebagian besar part yang digunakan menggunakan produk TDR asal negeri Gajah Putih. “Saya mau mengangkat TDR semua part pakai TDR, pinging Thailand look-lah,” jelasnya. Pada bagian kaki-kaki Mio The Best Racing Look ini mengadopsi fork milik Yoshimura, untuk sistem pengereman part standart di gusur dan diganti piringan cakram milik Ride It yang dijepit Rem cakram Marzocchi dengan kaliper Brembo dan master Brembo. Teromol Trusty mencengkram jari-jari krom pada velg TDR berkelir emas ukuran 17/140. Pada bagian belakang mengadopsi Shock daytona dan teromol standart kastem. Beberapa bagian yang mengalami perubahan seperti rangka standart kastem, kedok depan milik Nouvo Z, fairing bodi standar kastem dan engine cover Mio.
Tidak hanya bagian eksterior yang mengalami perombakan, bagian dapur pacu juga mengalami perubahan yang signifikan. Wahyu mengaku mesin Mio miliknya melonjak sampai 300cc. “Mesin 300 cc, ini memang dipakai buat drag (bike). Mesin sendiri buatan BMS (Bowo Motor Sport),” tegas Wahyu. Bagian yang mengalami perubahan seperti Engine blok yang memakai tipe RRGS, piston scorpio, kruk as stroke 5ml, karburator Keihin 32, intake manifold Koso, pengapian TDR, oil cooler Koso, knalpot Kawahara. Aksesori variasi juga menghiasi motor drag ini seperti semua baut yang diberi kondom, oil cooler, setang jepit, stabiliser setang. Untuk mempermanis tampilan wahyu menggunakan jasa air brush dari Gepeng Warrior dengan menggunakan Cat Sikken.
Sang pemilik ingin merubah Yamaha Mio miliknya tampak lebih gahar dengan gaya racing namun tetap terlihat cantik. “Saya ingin motor ini dibentuk racing look tapi cantik maksudnya kalau kelas racing itu biasanya cuma mengandalkan potong-potongan bodi tapi kalau ini semua aksesoris dimasukkan agar lebih cantik,” ujar Wahyu. Untuk menyelesaikan motor ini membutuhkan waktu selama 2 bulan penggarapannya di bengkel Gepeng Warrior Jl. Patimura 7 N0. 12 Batu, Malang.
Demi mengejar Thailand style sebagian besar part yang digunakan menggunakan produk TDR asal negeri Gajah Putih. “Saya mau mengangkat TDR semua part pakai TDR, pinging Thailand look-lah,” jelasnya. Pada bagian kaki-kaki Mio The Best Racing Look ini mengadopsi fork milik Yoshimura, untuk sistem pengereman part standart di gusur dan diganti piringan cakram milik Ride It yang dijepit Rem cakram Marzocchi dengan kaliper Brembo dan master Brembo. Teromol Trusty mencengkram jari-jari krom pada velg TDR berkelir emas ukuran 17/140. Pada bagian belakang mengadopsi Shock daytona dan teromol standart kastem. Beberapa bagian yang mengalami perubahan seperti rangka standart kastem, kedok depan milik Nouvo Z, fairing bodi standar kastem dan engine cover Mio.
Tidak hanya bagian eksterior yang mengalami perombakan, bagian dapur pacu juga mengalami perubahan yang signifikan. Wahyu mengaku mesin Mio miliknya melonjak sampai 300cc. “Mesin 300 cc, ini memang dipakai buat drag (bike). Mesin sendiri buatan BMS (Bowo Motor Sport),” tegas Wahyu. Bagian yang mengalami perubahan seperti Engine blok yang memakai tipe RRGS, piston scorpio, kruk as stroke 5ml, karburator Keihin 32, intake manifold Koso, pengapian TDR, oil cooler Koso, knalpot Kawahara. Aksesori variasi juga menghiasi motor drag ini seperti semua baut yang diberi kondom, oil cooler, setang jepit, stabiliser setang. Untuk mempermanis tampilan wahyu menggunakan jasa air brush dari Gepeng Warrior dengan menggunakan Cat Sikken.
sumber : http://ribqiikancill.student.umm.ac.id/